Pengguna internet 11 tahun yang lalu masih sangat jarang. Makanya, waktu papa "menghadiahi" pemasangan sambungan internet 11 tahun lalu, wah.......sangat bersyukur. Seneng banget. Apalagi waktu itu, aku sedang kuliah semester 1. Dan butuh banget yang namanya internet untuk cari - cari bahan. Hari berlalu dengan cepat, aku pun lulus dari universitas dan berhak menyandang gelar Sarjana Teknik. Dan saat itu pun, penggunaan internet di rumah menjadi sangat jarang karena di kantor, aku sudah mendapatkan jaringan internet kecepatan tinggi. Pikir - pikir, akhir nya kita memutuskan untuk menghentikan layanan internet di salah satu ISP.

Lima tahun sudah sejak pemutusan internet di rumah, Selasa lalu, 29-03-2011 ada 2 orang pegawai telkom datang untuk memasang jaringan Speedy setelah sebelumnya papa meng OK kan pemasangan Speedy karena ada 'promo' sampai dengan tahun ini ( 2011 ). Promo itu adalah, pemakaian layanan Speedy unlimited hanya dengan membayar Rp 99.000 / bulan ( masuk ke tagihan telpon ). Kalau harga normal, Rp 16x.xxx ( lupa sih, heheheh...... ). Customer diberi modem Speedy gratis dan membayar biaya pemasangan Rp 35.000.

Di dalam box modem, terdapat: 1 unit modem, kabel LAN, kabel RJ-45 (telpon), splitter, kartu garansi, CD installer modem. Guna splitter ialah supaya sambungan internet tidak putus waktu ada sambungan telpon masuk. Jadi internet dan telpon bisa digunakan bersamaan.

Setelah semuanya terpasang, dicoba OK. Berhasil pikir ku. Ndak taunya, krrriiiiinggggg......krrrriiiinggggg...... Ada telpon masuk tuh, eh, dilihat ternyata sambungan internet ikut putus. Si Bapak Telkom juga heran. Langsung aja dia tanya ke papa ( kira - kira begini ):
Pak Telkom: Lho Pak, apa telpon di lantai 2 ini diparalel ?
Papa: Iya Pak. Paralel 3 malah. Gabung dgn bawah
Pak Telkom: Waduh.......... ( mimik nya lucu, hehehe ). Pantesan........ Wah, gimana ya ? Pak, boleh saya diantar ke induk telkom nya ?
Papa: OK, ayo....

Ndak berapa lama, si Bapak bilang, kalo ada 2 kemungkinan:

  1. Splitter di lt 2 itu dicabut lalu dipasang ke induk telpon. Tapi kekurangan nya pengerjaan nya butuh waktu lama dan harus sedia agak banyak kabel telpon yang akibatnya, ada banyak loss kabel yang menyebabkan penurunan speed internet nya. Lagian, banyak - banyak kabel juga ndak sedap dipandang mata
  2. Tiap telpon yang diparalel, masing - masing dikasih splitter. Tapi kekurangan nya, butuh biaya tambahan, karena jatah splitter untuk 1 pelanggan hanya 1 unit
Akhirnya, papa ambil kemungkinan yang ke 2. Ndak sampe 5 menit, pemasangan splitter di masing - masing telpon berhasil dilakukan. Dan, hasilnya internet tetap lancar jaya meski bersamaan dengan line telpon yang sedang digunakan. 

So guys, sebelum pasang internet, kalian lebih baek jelaskan dulu deh ke bapak teknisi nya: "Pak, telpon saya ini diparalel ......... telpon". Itu untuk memudahkan si Bapak untuk memikirkan caranya yang enak. Dan inget, semakin panjang kabel, semakin banyak loss yang diakibatkan yang terjadi yang berdampak pada penurunan speed koneksi.