Rangkaian Jumat Agung dan Kebangkitan Tuhan Yesus makin dekat. Itu berarti choir kita kembali berlatih keras untuk mempersiapkan pelayanan mereka di kedua acara penting tersebut. Kali ini, kita mempersiapkan 3 lagu, yaitu Jesus in Gethsemane, Dies Irae ( Mozart Requiem ) dan Jesus, Our Lord is Risen ( untuk Kebangkitan ). Tapi kali ini, saya 'tergugah' untuk menuliskan ringkasan sedikit tentang lagu 'Dies Irae'. Lagu dengan judul 'Dies Irae' ini dikenal ada 3 versi ( dengan pengarang yang berbeda ). Yaitu: Dies Irae yang dikarang oleh Thomas dari Celano, Dies Irae yang dikarang oleh G. Verdi dan terakhir yang dikarang oleh W. A. Mozart ( terdapat di dalam Mozart Requiem nya ). Untuk lebih spesifik lagi, aku bahas yang punya Mozart ya.

Mozart Requiem terdiri dari 14 lagu yang terbagi dalam struktur dibawah ini:

  • I. Introitus: Requiem aeternam (choir and soprano solo)
  • II. Kyrie eleison (choir)
  • III. Sequentia (text based on sections of the Dies Irae):
    • Dies irae (choir)
    • Tuba mirum (soprano, contralto, tenor and bass solo)
    • Rex tremendae majestatis (choir)
    • Recordare, Jesu pie (soprano, contralto, tenor and bass solo)
    • Confutatis maledictis (choir)
    • Lacrimosa dies illa (choir)
  • IV. Offertorium:
    • Domine Jesu Christe (choir with solo quartet)
    • Versus: Hostias et preces (choir)
  • V. Sanctus:
    • Sanctus Dominus Deus Sabaoth (choir)
    • Benedictus (solo quartet, then choir)
  • VI. Agnus Dei (choir)
  • VII. Communio:
    • Lux aeterna (soprano solo and choir)
Mozart Requiem ( yang disebut juga Requiem Mass in D minor K. 626 ) diciptakan Mozart di Vienna pada tahun 1791. Karya ini merupakan request dari seseorang bernama Count Franz von Walsegg. Tetapi sayang sekali, sebelum berhasil menyelesaikan komposisi ini, Mozart keburu meninggal. Akhirnya komposisi ini dilanjutkan oleh seseorang ( atau lebih tepatnya, murid Mozart ) bernama Franz Xaver Süssmayr. F. X. Süssmayr ini merupakan komposer berkewarganegaraan Austria. Dia menjadi terkenal setelah berhasil menyelesaikan Requiem dari Mozart ini. Süssmayr merupakan murid Mozart yang pernah membantu menyalin dua opera karangan Mozart, yaitu La clemenza di Tito dan Die Zauberflöte. Dari keseharian Mozart dan Süssmayr inilah, mereka menjadi rekan kerja. 

Apapun alasan dibalik pembuatan lagu yang dipesan Count Franz von Walsegg tersebut, requiem itu seolah ingin menandakan bahwa karya dan keajaiban Mozart belum usai. Jika requiem itu selesai maka Mozart telah merampungkan semua kejeniusannya dan membawanya pergi bersama kematiannya. Namun tidak begitu adanya, karena requiem itu tidak selesai dan kemudian dilanjutkan oleh F. X. Süssmayr. Mozart seolah membiarkan requiem itu tak rampung agar orang lain dapat meneruskan dan menggali keajaiban musiknya dan terus-menerus menginterpretasi karyanya untuk menemukan keajaiban-keajaiban baru bagi mereka yang hidup setelahnya.

Mozart Requiem ini disebut - sebut sebagai komposisi penutup dari semua karya Mozart. Tetapi hingga kini, karya - karya jenius Mozart tetap dinikmati dan dinyanyikan di seluruh belahan dunia. Inilah arti dari lirik Dies Irae:

Dies irae, dies illa ( Hari yang penuh murka dan kemarahan )
Solvet saeclum in favilla ( Akan menghancurkan dunia dalam abu )
teste David cum Sibylla ( Seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi Daud dan para "peramal" )
Quantus tremor est futurus ( Bumi akan dipenuhi oleh ketakutan yang amat sangat )
quando judex est venturus ( Saat hari penghakiman tiba )
cuncta stricte discussurus ! ( Untuk menguji dan menyelidiki semuanya yang di bumi secara cermat )

Inilah cuplikan video nya: